My first published paper,

Unbelievable. Well, that’s all I can say, haha.

Kejadian kemarin diawali dua minggu yang lalu. Aku, yang membutuhkan surat rekomendasi dari dosenku, dengan terburu-buru membuat paper yang dimintanya tiga bulan lalu. Nggak mungkin ‘kan aku datang ke depan dosenku minta surat rekomendasi dengan tangan kosong sementara aku masih punya janji untuk menyerahkan paper kepada beliau. Akhirnya, dengan susah payah, pinjem laptop sana-sini karena komputer rusak total, dan ngelembur sampai tengah malam, paper itu jadi juga.

Datang pagi-pagi ke kampus dengan perasaan dag-dig-dug karena harus minta surat rekomendasi, aku ternyata disambut dengan cukup hangat oleh dosenku. Aku jadi tenang, hohohohoho. Melihat paper yang kubawa, tiba-tiba dosenku berkata, “Kamu mau ikut seminar ? Dua minggu lagi ada seminar nasional di kampus, kamu masukkin aja paper kamu ini. Penelitian orang lain juga kurang lebih sama dengan kamu, jadi nggak usah takut.”. Ups, O.O, seminar ?! Wow, tawaran yang menarik banget, tapi sebagian dari diriku, mmm, bisa dibilang takut. Presentasi di depan orang asing ? Hmmm, it’s actually a big no no for me, hahaha. Tapi akhirnya dengan beberapa pertimbangan – lumayan juga ‘kan paper mu diakui, dapet ISBN, bisa dimasukkin CV – akhirnya tawaran ikut seminar itu kuterima.

So yesterday, there I was, in a building in front of GSP, ready to give presentation about my experiment. I was so nervous that I couldn’t eat well (what ?! that was just too much, hahaha). Dengan segala masalah yang kemudian muncul, mulai dari kesalahan peng-cluster-an untuk paper-ku hingga jadwal presentasi yang bentrok dengan psikotes, akhirnya ditetapkan bahwa aku presentasi setelah coffee break pagi. 두근두근 my heart was beating fast, hahaha.

Alhamdulillah, setelah itu semua berjalan lancar. Walaupun dengan nervous setengah mati, aku berhasil melalui presentasi dengan cukup baik dan menjawab dua pertanyaan yang muncul – fiuhhh, ternyata ada yang mau nanya. Sambil menunggu lunch break dan menyimak pemakalah-pemakalah selanjutnya, aku melihat ke arah pembawa acara, yang notabene anak ’09, yang duduk di sebelah moderator. Kurang lebih tiga tahun yang lalu aku duduk di posisi itu, di salah satu seminar lain yang diadakan jurusanku, dengan bingung dan kagum memandangi para pemakalah. Nggak pernah sedikitpun aku berpikir bahwa kemudian aku akan duduk di salah satu kursi di depanku sebagai salah seorang yang memberikan presentasi. It’s just unbelievable and, indeed, funny. Funny how life brings us to somewhere you’ve never imagine before.

Akhirnya aku lagi-lagi berpikir, life is full of surprise. Sesuatu bisa datang begitu aja tanpa diduga, walaupun itu juga nggak terlepas dari usaha yang udah kita lakukan siy. Hmmm, jadi kapan ya aku bisa menjejakkan kaki di Incheon ? Hehehehehe…

note 30.07.15 : and 5 years later, I finally went to South Korea.

2 thoughts on “My first published paper,

Leave a comment